Pesona Dialek Kansai dalam Sebuah Anime Lebih dari sekadar Aksen

Gambar Karakter Anime dengan Dialek Kansai

Negeri anime dan manga sudah menjadi ciri khas tersendiri bagi negara jepang dengan budaya nya yang dikenal secara global oleh masyarakat. Sebagai salah satu negara dengan kekayaan budaya dan bahasa yang unik, berbagai dialek regional mencerminkan identitas lokal yang menjadi ciri khas dari keragaman bahasa yang ada. Bahasa Jepang tidak hanya berkutat pada Bahasa Jepang standar atau Hyoujungo yang berbasis pada dialek Tokyo. Yang mana bahasa tersebut digunakan secara luas dalam dunia pendidikan, pekerjaan, dan komunikasi resmi. Namun, terdapat juga eksistensi dialek dari berbagai wilayah di Jepang yang turut memperkaya budaya linguistik negara ini. Menurut Kindaichi Haruhiko, dialek Jepang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama yakni:

  1. Higashi Nihon Hoogen (dialek Jepang Timur), termasuk dialek Utara dan Hachijojima.
  2. Nishi Nihon Hoogen (dialek Jepang Barat), mencakup dialek Kinki, Hokuriku, dan Shikoku.
  3. Kyushu Hoogen, meliputi dialek seperti Hichiku dan Satsusumi.

Dari pembagian tersebut, dialek jepang barat atau dialek kansai menempati posisi istimewa sebagai dialek yang paling banyak digunakan setelah bahasa Jepang standar dengan rasio penggunaan 1:6. Dialek Kansai banyak dituturkan di wilayah Jepang Barat, meliputi Osaka, Kyoto, Nara dan sekitarnya. Selain itu dialek ini juga terkenal melalui gaya komedi khasnya bernama manzai yang sering ditampilkan dalam acara televisi nasional Jepang. Sehingga masyarakat jepang umumnya tidak terlalu asing dengan eksistensi dialek ini.

Kebanggaan Penutur Dialek Kansai

Dalam video YouTube “That Japanese Man Yuta” yang berjudul Standard Japanese vs Dialects (Tokyo, Osaka, Hiroshima)’ dapat ditarik kesimpulan bahwa, orang Jepang yang berasal dari luar wilayah Tokyo biasanya akan beralih menggunakan bahasa Jepang standar ketika berada di luar wilayah mereka. Namun, penutur dialek Kansai memiliki perbedaan. Mereka cenderung tetap menggunakan dialek Kansai ketika berinteraksi dengan orang asing diluar wilayahnya. Melalui hal ini tercerminkan kebanggaan dan rasa percaya dirinya terhadap budaya lokal mereka.

Leave a comment

Your email address will not be published.